Minggu, 02 Maret 2014

ke Dokter Kulit yang Berujung ke Psikiater, oh no... #CatatanKehamilan #YangMenakjubkan bag. 2

menyambung tulisan sebelumnya...
bisa dilihat di sini bagian 1

akhirnya saya memutuskan untuk ke dokter dewi inong.
saya googling di mana beliau praktek. dan dengan semangat membara, saya menelpon rumah sakit permata tempat beliau praktek untuk membuat appointment.
ternyata daftarnya harus di hari H, dari jam 5 subuh pemirsah...
saya teleponin rumah sakitnya, tapi ga diangkat2.. dari sebelum adzan subuh sampe jam 7 pagi!
ternyata nomor telepon yang saya pencet sejak jam 5 sampai jam 7 pagi itu sekarang sudah bukan nomor utama, jadi wajar kalau ga ada yang mengangkat.

tak pantang menyerah, modal nekad, saya ke rs permata untuk konsul dengan dokter inong.
akhirnya saya dapat nomor 3, tapi posisi waiting list, yang mana posisi itu akan dipanggil nanti..... setelah semua pasien yang sudah appointment dan dijadwalkan bertemu sebelumnya sudah dilayani. gosipnya, pasien waiting list tuh bisa sampai jam 10 malam baru dipanggil.

hati saya mencelos begitu mendengar katanya sebagai waiting list, kita akan menunggu sangat lama.
tapi berbekal keyakinan, saya pantang menyerah.
saya datang jam 8 pagi, dan jam 11 lewat sedikit, saya dipanggil ke ruang dokter.. alhamdulillah.. alhamdulillah...

begitu masuk, dokter inong menyapa ramah.
beliau melihat keadaan tangan saya dengan seksama. memang agak cepat2 karena pasien yang menunggu sangat banyak. tapi meski terlihat tergesa dalam menangani pasiennya, beliau tetap interaktif.
apa yang saya tanya dijawab semua oleh dokter inong.
berdasarkan analisa dokter inong, ternyata saya mengidap dermatitis atau yang orang kenal dengan sebutan eksim. ingat, bukan es krim :D
kata beliau eksim ini ga akan sembuh total. maksudnya sewaktu-waktu akan kembali muncul. dan biasanya muncul karena tingkat stress yang tinggi.
dokter berpendapat begitu karena melihat saya yang baru saja melahirkan (ga baru ding, udah hampir 3 bulan). dokter berpikir saya kena sindrom baby blues.
akhirnya dokter merujuk saya ke seorang psikiater.
tujuannya untuk membantu saya menyingkirkan apa yang saya pikirkan agar masalah itu selesai dan kulit saya bisa sembuh seperti sedia kala.

ya ampun, seumur hidup ga pernah tuh yang namanya ke psikiater, eh sekarang disuruh ke sana...
nanti di bagian selanjutnya saya ceritain, saya ngapain aja sewaktu sowan ke psikiater ya...

balik ke masalah kulit saya tadi. dokter inong bilang salah satu yang menyebabkan eksim adalah faktor pikiran. banyak pikiran akan menyebabkan eksim ini muncul, dan saya ditengarai sedang banyak pikiran sehingga si eksim muncul.

setelah saya ingat2, memang gatalnya muncul ketika saya sedang banyak pikiran.
pertama kali muncul adalah ketika kehamilan di trimester 1. saat itu memang sedang ada masalah keluarga.
lalu muncul lagi di trimester 2 menjelang 3, saat itu saya tidak memiliki asisten di rumah.
dan sekarang muncul lagi ketika saya kembali tidak memiliki asisten di rumah.

saya awalnya ga percaya, masa sih ada penyakit kulit yang timbul karena stress atau ada yang sangat dipikirkan?
lalu dokter mengatakan itu adalah kerja sistem tubuh saya.
ketika banyak pikiran, ditambah hormon kehamilan dan pasca melahirkan yang naik turun drastis, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk bertahan. untuk mengeluarkan hal-hal yang tidak baik itu maka tubuh saya mengalami gatal2 tersebut. ini link tentang penyebab eksim-->sebab eksim dan sebab eksim lagi
oia, eksim tidak menular, karena ini murni faktor dari dalam (hormon).

saya hanya bisa iya iya saja.. lha saya nggak memiliki latar belakang kedokteran je.. heheheh
dan akhirnya pendapat dokter inong dibenarkan oleh teman saya yang juga dokter, dan mengalami hal yang sama yang saya alami.
kata teman saya, dia pertama kali kena dermatitis sewaktu skripsi. itu masa yang paling berat dan bikin dia stress. lalu keluar gatal2 itu. dan katanya memang ga akan sembuh total. kalau banyak pikiran akan timbul lagi...

oh, oke.. berarti saat ini saya memiliki teman baru..
welcome my new friend dermatitis...
i hope we can't be a best friend.. heheheheh

yang mau baca2 tentang dermatitis, silakan mengunjungi link ini...eksim

kapan2 kita sambung hasil investigasi dengan psikiater yang aduhai.. huhuhu




2 komentar:

  1. Hy mbaa salam kenal ya? Sy boleh tau ga? Gmna hasilnya berobat ke Dr Inong soalny Sy mau coba utk perawatan muka kesana , Sy denger2 bagus sih mba. Banyak yg pada cocok. Makanya saya mau tau gmna pendapat mba soal Dr Dewi Inong . Trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. mba jessica devyna, maaf ya baru sadar ada komen mba... hasilnya cespleng banget mba. memang pas saya ke dr inong, semua pasiennya memang bilang kalau dokter inong bagus. pernah ada yang pindah dokter karena kejauhan dokter inong dari tempatnya kl ga salah, tapi akhirnya balik lagi ke dr inong karena jauh lebih bagus dr inong katanya.

      Hapus