Sabtu, 28 Juni 2014

harta, tahta, wanita-- sepaket ujian bagi sang imam

pagi ini seperti biasa saya belanja di pedagang keliling yang jualan keliling komplek. dan seperti biasa pula, saya sibuk berpikir akan masak apa hari ini.akhirnya pilihan jatuh pada lele dan beberapa sayuran pendampingnya.karena tidak bisa membersihkan lele yang masih hidup, saya minta tolong pada si mas pedangan sayur. sambil menyiangi lele, si mas pedagang sayur, sebut saja mas oka, bercerita pada saya.

Mas Oka: bu, tau ga, ternyata jelek-jelek begini saya masih laku lho, bu...

Saya: *sedikit bingung* maksudnya apa mas? kayak sayuran aja, laku..hehehe

MO: iya, ternyata masih ada yang suka sama saya, bu. sampai sms dan telponin saya terus. bingung saya.

S: waduh, hati-hati mas *mulai bingung, mau ngomong apa*

MO: emang sih dia itu mantan pacar saya. tapi dia anak kuliahan, masa iya mau sama saya? bingung saya...

S: *sejenak berpikir* emang udah berapa tahun menikah, mas? mau 5 tahun ya?

MO: ehm, sekitar itu bu. emang kena toh?

S: *enggan berpikir macam-macam, saya hanya ingin share* mungkin itu ujian menjelang 5 tahun nikah, mas. kata orang tua kan ujian terberat itu menjelang 5 tahun.

MO: eh, masa iya, bu?

S: biasanya begitu. ujiannya ya macam-macam. kalau laki-laki biasanya ujiannya perempuan.

MO: jadi inget, dulu ada yang bilang sama saya, 'ko, ujian kamu tuh cuma di perempuan'.

S: nah, bisa jadi ini ujian, mas.
(berpikir tidak ingin si mas oka salah melangkah saya coba kasih masukan sedikit)
biasanya ujian laki-laki itu ada 3, mas, harta, tahta, wanita. mungkin mas oka sedang mengalami ujian dengan salah satunya. menurut saya mas oka harus hati-hati aja, perbaiki keimanan aja, mas. mungkin Allah lagi mau angkat derajat mas oka, biar lebih sukses lagi dan lancar rezekinya, makanya dikasih ujian kayak gini. 

MO: masa iya, bu?

S: mungkin aja, mas. yang penting mas oka ga usah terbawa sama perempuan itu. insyaallah kalo berhasil melewati ujian ini, semua akan lebih baik lagi.

MO: iya, bu, aamiin. saya sih cuma ngetes dia aja, emang beneran mau sama saya atau nggak. ternyata dianya mau. heran saya, padahal anak kuliahan. kalo cewek kampung biasa saya nggak heran, tp kan dia anak kuliahan.

S: ya namanya godaan, mas. apalagi perempuan, kalo udah cinta, susah lupanya. tapi kalo nanti dia nikah, dia akan sayang kok sama suaminya dan lupa sama yang lain. lagian perempuan sekarang kan memang suka dengann laki-laki yang sudah beristri, karena sudah mapan, sudah tinggal enaknya saja. udah, nggak usah dilayanin, ga usah main api..heheheh

MO: iya, saya juga ga ada niat main-main bu, cuma penasaran aja...

S: halah, dasar mas oka...

dan perbincangan terhenti ketika ada seorang mbak-mbak yang kerja di tetangga seberang rumah membeli sayur.

ternyata ujian seperti ini nggak hanya menyinggahi para pejabat, pemuka masyarakat, dan pemuka agama... bahkan (maaf bukan maksud apa-apa) seorang pedagang sayur yang saya pikir kehidupannya sudah cukup banyak ujian pun masih juga diuji dengan ujian seperti ini.

akhirnya kenaifan saya selama ini terhapuskan oleh kenyataan yag mampir di depan mata,bahwa lelaki manapun bisa mendapatkan ujian harta; tahta, wanita. tak peduli pangkatnya apa, siapa namanya, tinggalnya dimana.

dalam satu sisi hati, saya merasa kasihan pada para lelaki (suami-suami) yang tertimpa 3 masalah itu, terutama masalah wanita (karena menurut saya yang cukup berpengaruh bagi dia dan keluarganya adalah ujian dengan wanita). para suami sudah capai bekerja seharian, memikirkan bagaimana cara mencukupi kebutuhan keluarga, namun masih juga diberikan ujian seperti ini.
menurut logika saya, seharusnya mereka ga usah ambil pusing dengan para wanita yang mencoba menggoda. mengapa? karena dengan kehidupannya saja ia seharusnya sudah merasa cukup sibuk, mencari nafkah, mendidik istri dan anak, menjadi iamam yang baik, menjadi bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab.
saya yakin, tidak usah ditambah lagi masalah lain, para suami yang ingin menjadi suami yang baik pasti sudah sibuk dengan semua tanggung jawab/amanah mereka. hingga tidak ada ruang lain yang tersisa untuk bermain-main dengan wanita. ini menurut logika saya. entah apa yang terjadi di dalam cara berpikir mereka sebagai lelaki.
atau justru ini adalah bagian lain yang bisa membuat mereka merasa hidup layaknya lelaki perkasa? entahlah.
saran saya, lebih baik tidak mengorbankan apa yang sudah dibangun susah payah hanya demi permainan semata...wallahu'alam

itulah mungkin sebabnya kita harus tetap memperbaiki diri, komunikasi dengan pasangan, pelayanan apapun terhadap pasangan, dan jangan lupa (hal yang paling penting) adalah doakan pasangan kita agar senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah SWT.

semoga kita bisa tetap menjadi pribadi yang baik dan semakin baik, pribadi yang shalih dan menshalihkan, dan tetap menebar manfaat.
(menohok di hati saya, karena saya harus banyak membenahi hitamnya hati)

maafkan atas kesalahan kata maupun stigma berpikir yang tidak berkenan di hati
110812, 11:02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar