Sabtu, 28 Juni 2014

*Semua Orang Pasti Punya Prioritas*

Semua orang punya prioritas masing2, tergantung pada apa yang menjadi tujuan hidupnya, lingkungan, pemahaman, serta impiannya.

Baru saja kemarin saya kembali ditepuk lembut oleh Allah melalui salah satu teman mengaji saya.

Jadi ceritanya kami sedang dalam sesi mengungkapkan qodhoya kami masing2 (istilah belandanya mah "curhat" gituh).
Masing2 dari kami mengungkapkan apa yang dihadapi selama sepekan ini.
Ada yang anaknya ganti berganti sakit, ada yang suaminya sudah sembuh penyakit parunya, ada yang repot dengan masalah pemberkasan CPNS, dsb...

Hingga akhirnya tiba giliran teman ngaji saya yang usianya tak beda jauh dengan saya (rerata usia teman ngaji saya yg lain sudah menjelang 40.. Beberapa dari kami--4 orang--adalah anak bawang yg bahkan blm berkepala 3).
Beliau adalah muslimah yang lembut dan bersahaja, masya Allah.
Saat mengungkapkan qodhoyanya, beliau langsung berkata,
"Mohon doa dari ibu2 shalihat di sini, semoga saya tetap istiqomah dan sehat."
Beberapa dari kami bertanya ada apa.
Lalu beliau menjelaskan bahwa saat ini beliau masih belum memakai jasa khadimat.

Kami memang sempat khawatir padanya mengingat suaminya adalah seorang yang memiliki amanah cukup penting yang sering keluar kota, sementara anaknya 2 dan masih di bawah 3 tahun semua.

Ketika kami bertanya tentang kerepotannya mengurus semua urusan rumah tangga, beliau dengan nada suaranya yang khas, lembut dan tanpa tendensi apapun, menjelaskan,
"Memang kalau repot, pasti repot banget, umm. Masalah rumah, anak, belum lagi target hafalan. Bulan ini saja hafalan saya keteteran. Setelah dievaluasi saya hanya bisa menghafal setengah halaman perhari di bulan ini."

Jujur saja saya tertohok, dalam. Malu sekali.
Beliau dalam kerepotannya masih bisa menghafal setengah halaman perhari (semoga Allah memberkahi), sementara saya?

Lalu ada seorang lagi yang bertanya, kenapa ga cari lagi jasa art.
"Sebenarnya saya mau memakai jasa art, tapi rupanya susah mencari art yang sudah ibu2 usia 40an. Banyaknya yang masih muda."

"Memang kenapa bu kalau yang masih muda?" Yang lain kembali bertanya.

"Saya suka sedih lihat pakaiannya. Ketat dan kadang ga mau berjilbab di rumah. Padahal sudah sering saya ingatkan. Saya kasihan pada suami, khawatir hal itu membuatnya kehilangan hafalannya."

Saya kembali terpana, kembali tertohok.
Sampai sebegitunya... Masya Allah... :')

"Keluarga yang mengetahui keadaan kami pada bilang kalau kami terlalu berlebihan, padahal ga papa, yang penting ada yang bantu.
Tapi saya sudah dengan pendirian saya. In shaa Allah saya ikhlas. Dan alhamdulillah abinya anak2 juga mau memaklumi jika banyak pekerjaan rumah yang blm selesai, bahkan ga sungkan membantu walau hanya ngepel dan bersih2 rumah. Kata beliau, ga papa rumah berantakan, asalkan hafalan ummi nambah."

Ah, andai saja ada alat yang bisa memperlihatkan bentuk hati saya saat itu...
Bentuknya sudah tak jelas..
Bagikan dihantam ribuan ton beban berat dari berbagai sisi.
Saya benar2 tertohok dan malu.

Di akhir kalimat beliau, beliau kembali minta didoakan agar bisa segera menyelesaikan program menghafalnya.
Karena beliau dan suaminya memiliki impian untuk membangun rumah quran di jogja (rumah orang tuanya dan orang tua suaminya).

Semakin cepat beliau menyelesaikan program tahfidznya, semakin cepat mereka ke jogja, semakin cepat rumah quran itu berdiri...

Ya, itu prioritas teman halaqoh saya: tak apa tak ada art, asalkan hafalan suaminya terjaga dan dia ttp bisa menambah hafalannya.

Kita semua memiliki prioritas masing2, tak ada satupun yang sama,
meski mungkin sama2 memiliki prioritas di bidang pendidikan, tapi saya yakin ada tujuan atau cara yang berbeda satu sama lain.

Tak apa setiap kita memiliki prioritas yang berbeda.
Yang perlu diingat adalah usahakan prioritas kita itu dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, apapun bentuknya...
Dengan demikian, hidup kita jadi terarah sekaligus membawa berkah...

Semoga Allah memberi kelancaran dan kekuatan pada kita dalam menjalankan segala prioritas kita...
Semoga hal itulah yang dapat menambah berat amal kebaikan kita di akhirat kelak...
Aamiin...

Keep on trying to be the best day by day 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar